Harap Tunggu ....
MAHASISWA KNN Univresitas Jember (Unej) periode II tahun ajaran 2021/2022 kembali diterjunkan di beberapa Kabupaten, antara lain Lumajang, Situbondo, dan Bondowoso dengan salah satunya ialah kelompok KKN Pejagan 280 yang ditempatkan di Desa Pejagan, Jambesari DS, Bondowoso.
Program Kuliah Kerja Nyata ini merupakan bentuk pengabdian mahasiswa pada masyarakat sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi. Survei menunjukkan bahwa desa tersebut merupakan desa lokus stunting di Kecamatan Jambesari Darus Sholah. Tercatat 19 dari 124 balita di desa Pejagan dinyatakan stunting.
Stunting masih menjadi isu yang kurang diperhatikan, pasalnya pemahaman masyarakat Pejagan mengenai stunting sangatlah minim. Pemahaman akan dampak stunting hanya sebatas kerdil saja, mereka tidak paham bahwa stunting juga mempengaruhi kecerdasan anak sehingga masih banyak masyarakat yang abai terhadap kesehatan.
Atas survei tersebut, KKN Desa Pejagan Unej menggandeng pemerintah desa untuk membentuk lembaga yang berfokus pada penurunan stunting di Desa Pejagan sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 pasal 22 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Selain itu juga mengacu pada Peraturan Bupati Bondowoso Nomor 23 Tahun 2022 tentang kewenangan Desa/Kelurahan dalam pencegahan dan penurunan sunting.
Berdasarkan regulasi yang telah diatur dalam peraturan pemerintah serta tingginya tingkat stunting di Desa Pejagan, dibentuklah Lembaga pemerintah desa yang berfokus pada penanganan stunting. Terbentuknya TGPPS (Tim Gerakan Pejagan Peduli Stunting) menjadi langkah untuk mengimplementasikan bentuk nyata dari program pemerintah yang telah dicanangkan.
Elemen Desa seperti Ibu-ibu PKK, Kader Posyandu, perawat dan bidan Desa di bawah naungan pemerintah desa juga ikut dilibatkan. Hal tersebut guna membangun efektivitas kinerja Lembaga. Struktur Tim Gerakan Pejagan Peduli Stunting terdiri dari Pengarah, Pelaksana, Bidang lapangan Tim Pendamping Keluarga, Bidang Lapangan Pengelola Data, Tim gizi dan Tim produk herbal. Tugas dari tim pendamping keluarga yaitu memfasilitasi dan memastikan berjalannya pelaksanaan, penggerak dan pelayanan, pencatatan, pelaporan perkembangan serta penjaminan standar mutu pelayanan bagi kelompok sasaran penurunan stunting di tingkat Desa/ Kelurahan.
Program pendampingan keluarga telah berjalan selama kurang lebih satu bulan dengan melaksanakan kelas ibu hamil dan balita. Bidang lapangan pegelolahan data bertugas melaksanakan pengumpulan data dan pemetaan kelompok sasaran penurunan stunting serta melaporkan hasilnya. Bidang pengelolaan data dikelola oleh pemerintah desa bekerja sama dengan koordinator posyandu. Tim gizi bertugas memberikan arahan mengenai makanan bergizi sehingga dapat menunjang kesehatan balita maupun ibu hamil.
Salah satu program tim gizi yang tengah berjalan yaitu membuat produk kesehatan seperti bola-bola tahu dan pudding buah. Tim produk herbal bertugas menciptakan produk kesehatan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Desa. Salah satu produk herbal yang telah berhasil diciptakan oleh kader posyandu yaitu the dari daun meniran. Manfaat dari teh meniran yaitu untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Lembaga TGPPS dibentuk guna menurunkan angka stunting di Desa Pejagan yang mencapai angka 24 persen. Diharapkan dengan digandengnya semua elemen di Desa, tujuan tersebut dapat dicapai.***
Luhut Nirwana
Mahasiswi Universitas Jember